Pages

Wednesday, January 23, 2013

Bore And Stroke Pada Kendaraan Bermotor

Berhubung saya kurang mengerti tentang otomotif, jadi kepikiran buat dokumentasi'in istilah yang paling sering ditemui dalam spesifikasi kendaraan bermotor yakni BORE dan STROKE :-)

Bore dan Stroke
Bore adalah diameter silinder blok mesin, sedangkan Stroke adalah jarak pergerakan silinder dalam blok mesin (untuk lebih jelas silakan liat gambar). 


Dari penjelasan dimensi bore dan stroke, kita dapat menghitung kapasitas mesin dengan rumus volume silinder.
Kapasitas mesin (cc) = Luas Silinder x Panjang Stroke


Dengan mengenal spek bore dan stroke kita bisa mengenal karakter performance motor, apakah berkarakter overbore atau overstroke.
Overbore :
Karakter mesinnya adalah panjang bore lebih panjang daripada panjang stroke ( bore length > stroke lenth)
Power motor muncul terutama saat putaran mesin tinggi. Ini disebabkan panjang pergerakan naik turun piston lebih cepat karena jarak stroke yang pendek.

Overstroke :
Karakter mesinnya adalah panjang stroke lebih panjang atau relatif sama panjangnya dengan panjang bore (bore length =< stroke length ) maka dipastikan performance mesin dirancang untuk mengeluarkan kemampuannya di putaran mesin rendah sampai menengah.

Jadi dengan melihat spek bore dan stroke sekarang kita bisa dengan gamblang melihat karakter mesin motor tersebut.

Untuk urusan Power (biasanya satuannya PS ato HP per *rpm*):
Mesin overbore mendapat power tertinggi pada putaran tinggi, sedangkan mesin overstroke mendapat power tertinggi pada putaran yang rendah. Dengan kata lain, mesin overstroke top speed nya tidak setinggi mesin overbore

Untuk urusan Torsi (biasa satuannya Nm per *rpm*):
Mesin overbore relatif lebih rendah dibanding mesin overstroke. Karena torsi max yang bisa didapat pada putaran mesin yang rendah (rpm) maka mesin overstroke secara acceleration speed diatas mesin overbore.

Perbandingan karakter mesin tersebut terbatas pada mesin cc yang sama. Bagaimanapun juga, kompresi mesin, rangka motor, dan alat2 penunjang lainnya juga mempengaruhi realita top speed dan akselerasi motor yang bersangkutan.
Untuk hal tersebut mungkin akan didokumentasikan pada artikel selanjutnya! :)

Jika anda melihat gambar dibawah ini, sudah bisakah anda membedakan mana yg lebih unggul di top speed atau akselerasi dan mana yang overbroke dan overstroke?
:)

Just collecting notes and sharing.. Please let me know if there are wrong statements in this article or a copy-paste one.

Sumber:
http://wendakalubis.wordpress.com

Wednesday, January 16, 2013

10 Gejala Umum Infeksi HIV Yang Terabaikan

Hingga saat ini Human Immunodeficiency Virus atau yang kita kenal dengan HIV masih menjadi penyakit mematikan dan belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Secara umum sulit sekali membedakan gejala infeksi virus HIV dengan penyakit lain. Bahkan pada beberapa kasus, keterlambatan diagnosa penyakit HIV bisa berujung pada kematian.

Virus HIV ditularkan melalui cairan tubuh seperti sperma, cairan vagina, atau transfusi darah. Virus ini hanya memerlukan waktu maksimal dua bulan sebelum masuk ke dalam tubuh dan menggerogoti sistem pertahanan tubuh kita.
Antara 40-90 persen orang yang terpapar virus HIV pada awalnya akan mengalami gejala seperti flu yang dikenal dengan Acute Retroviral Syndrome disingkat ARS. Namun terkadang gejala HIV tidak dapat terdeteksi bahkan hingga beberapa tahun ke depan pasca terinfeksi virus HIV.
“Karena HIV tidak dapat terdeteksi sejak dini dan apakah tubuh kita terpapar HIV atau tidak maka sangat direkomendasikan untuk melakukan tes laboratorium untuk mengetahuinya. Terutama bagi Anda yang gemar berhubungan seks dengan orang-orang yang berbeda,” ungkap Michael Horberg, MD, Direktur HIV/AIDS for Kaiser Permanente, di Oakland.
Berikut 10 gejala umum virus HIV yang patut Anda waspadai
  1. Demam
    Demam ringan adalah gejala awal yang paling umum terjadi saat seseorang terpapar virus HIV. Demam ringan ini seringkali disertai dengan sakit tenggorokan, kelelahan yang ekstrim, dan pembekakan kelenjar getah bening.
    Demam adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh sebagai akibat dari masuknya virus HIV ke aliran darah dengan jumlah yang berlipat ganda.
  2. Nyeri Otot
    Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-orang yang mengalami gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan seseorang yang telah terpapar virus HIV. Gejala ini seringkali diabaikan hingga paparan virus HIV benar-benar masuk ke tingkat yang mengkhawatirkan.
  3. Ruam Kulit
    Ruam bisa berupa bercak-bercak kemerahan pada kulit atau benjolan menyerupai jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-sembuh. Gejala ini akan muncul jika paparan virus HIV telah mencapai pada tingkat yang lebih parah.
  4. Mual, Muntah, dan Diare
    Antara 30- 60 persen pengidap HIV akan mengalami gejala singkat mual, muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap lanjut, gejala-gejala di atas juga bisa muncul sebagai efek samping dari terapi pengobatan.
  5. Berat Badan Turun Drastis
    Berat badan turun drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa tubuh telah terinfeksi HIV. Berat badan turun drastis bisa terjadi akibat diare atau kurangnya nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan makanan.
  6. Batuk Kering
    Biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit virus HIV, sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit ini semakin memburuk. Penggunaan obat batuk sekali pun tidak dapat meredakan batuk akibat paparan virus HIV.
  7. Perubahan pada Kuku
    Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku seperti penebalan, kuku melengkung, dan perubahan warna seperti kuku menghitam atau muncul garis coklat vertikal atau horisontal dipermukaan kuku.
    “Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi jamur seperti kandida. Mengingat penderita HIV mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, maka jamur tersebut bisa sangat mudah berkembang,” kata Horberg.
  8. Infeksi Jamur pada Mulut
    Infeksi jamur tak hanya menyerang permukaan kuku, tapi juga organ lain seperti mulut. Jika jamur sudah menginfeksi mulut, maka pengidap HIV akan sulit untuk mengunyah dan menelan makanan.
  9. Kebingungan dan Sulit Konsentrasi
    Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV. Selain mengalami kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat mempengaruhi memori dan masalah perilkau seperti mudah marah dan tersinggung. Gejala ini diiringi dengan menurunnya keampuan motoris tubuh seperti menjadi ceroboh, menurunnya kordinasi tubuh, dan bahkan hilangnya kemampuan untuk menulis.
  10. Herpes Genital
    Herpes genital yang terjadi pada penderita HIV umumnya tidak memiliki gejala yang khas. Namun luka yang muncul cenderung lebih besar dan lebih dalam. Penyakit ini lebih banyak menular melalui hubungan kontak kulit dengan penderita, terutama saat berhubungan seks. Umumnya gejalanya adalah timbul bintil-bintil di bagian luar alat kelamin yang bentuknya memerah dan membengkak.
Sumber tulisan:
http://id.she.yahoo.com

Just collecting notes and sharing..
Please let me know if there are wrong statements in this article or a copy-paste one.