Pages

Friday, June 11, 2010

40 Orang Yang Pernah Mendapat Gelar "Terkaya di Indonesia"

Kebetulan urutan orang terkaya selalu berubah - ubah tiap tahun, maka urutan disini tidaklah menunjukkan peringkat orang terkaya di Indonesia dari terbesar hingga terkecil.

Ini hanya sebuah listing 40 orang terkaya di Indonesia yang pernah tercatat di Google berikut keterangan bisnisnya. Hahahaha
Untuk melihat 40 Orang Terkaya di Indonesia versi majalah Forbes Edisi 3/12/2009, klik disini


1. Sukanto Tanoto, mengawali bisnisnya sebagai pemasok peralatan dan barang perusahaan minyak milik negara. Pada 1973 dia terjun ke bisnis bubur kertas dan kertas. Pada 1995, ia mengambil alih Asia Pacific Resources International, perusahaan produk kehutanan yang tercatat di Bursa Efek New York. Saat ini, perusahaannya RGM International terkonsentrasi pada bisnis kertas dan bubur kertas, perkebunan, dan energi.

2. Putera Sampoerna, yang memiliki kekayaan US$ 2,1 miliar sempat menjadi pengusaha rokok kretek nomor tiga terbesar di Indonesia, sebelum Philip Morris membeli mayoritas saham HM Sampoerna Tbk pada 2005. Saat ini, alumnus Universitas Houston itu mulai menekuni bisnis perjudian dengan membeli kasino Les Ambassadeurs di London, Inggris, Maret 2006. Ia juga mendonasi kekayaannya untuk bidang pendidikan.

3. Eka Tjipta Widjaja, merantau dari Cina ke Indonesia sejak masa kanak-kanak. Dia pendiri perusahaan Asia Pulp & Paper. Anak-anak dan anggota keluarganya saat ini mengelola perusahaan Sinar Mas dan perusahaan publik Asia Food & Property.

4. Rachman Halim, adalah pemilik Gudang Garam, perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia. Dia menguasai mayoritas saham pada perusahaan yang memiliki aset US$ 2 miliar.

5. Budi Hartono, pemilik perusahaan rokok kretek Djarum, saat ini menguasai 70% pasar rokok kretek di AS. Budi juga memiliki saham di Bank Central Asia.

6. Aburizal Bakrie, menko Kesra, memegang kendali usaha Bakrie Group, perusahaan perdagangan yang didirikan almarhum ayahnya pada 1942. Saat ini, mengelola bisnis infrastruktur, telekomunikasi, tambang batu bara, dan media.

7. Eddy William Katuari  adalah anak dari Johannes Ferdinand Katuari, salah satu pendiri perusahaan deterjen Wings Group pada 1984. Ia juga berinvestasi di sektor real estate dan pabrik kimia.

8. Trihatma Haliman mengambil alih Agung Podomoro pada 1986 dengan menjajaki bisnis properti dan tampil sebagai salah satu pengembang terbesar di Indonesia. Membangun ribuan apartemen dan saat ini terlibat dalam 15 proyek di Jakarta.

9. Arifin Panigoro , pendiri perusahaan minyak Medco Energi Internasional pada 1980, yang kemudian go public pada 1994.

10. Liem Sioe Liong adalah nama yang kerap mendominasi daftar orang terkaya. Bersama anaknya, Anthoni dan Andree, menjadikan Salim Group mengelola kerajaan bisnis makanan, perkapalan, dan semen. Ia pendiri Bank Central Asia dan First Pacific.

11. Mochtar Riady adalah pendiri Lippo yang dikenal sebagai bankir bertangan dingin. Ia membeli saham sebuah bank yang sekarat untuk melayani para imigran asal Fujian dan menanamkan modal sebesar US$ 2 miliar di sektor finansial, properti, dan ritel. Mengantongi lisensi penerbitan majalah Forbes edisi Bahasa Indonesia. Gemar membaca berbagai hal mengenai nanotech.

12. Peter Sondakh menguasai kepemilikan terbesar Rajawali Group. Didirikan pada 1984, saat ini mempekerjakan 20.000 karyawan dan melebarkan sayap ke bisnis telekomunikasi, barang konsumsi, dan transportasi. Memiliki jaringan hotel papan atas di Indonesia di bawah bendera Sheraton dan Novotel, dan 50% dari 4 pusat perbelanjaan.

13. Prajogo Pangestu sebelum krisis dijuluki sebagai baron kayu. Mengawali bisnisnya pada akhir dasawarsa 1970-an di kelompok usaha perkayuan Djajanti dan mendirikan perusahaan publik Barito Pacific Timber.

14. Martua Sitorus adalah raja kelapa sawit. Pada 1991, bersama keponakannya seorang tycoon asal Malaysia Robert Kuok ikut mendirikan perusahaan Wilmar International, salah satu produsen kelapa sawit terbesar di Asia yang menguasai perkebunan, penyulingan minyak sawit, dan perdagangan.

15. Paulus Tumewu adalah pendiri dan pemimpin perusahaan publik Ramayana. Belakangan ada rumors bahwa ia berniat untuk menjual kepemilikan sahamnya kepada investor asing. Mengawali bisnis penjualan pakaian jadi pada 1978, dan kini bisnis melebar ke penjualan makanan hingga mainan.

16. Murdaya Poo dan Siti Hartati Cakra adalah pasangan suami istri pendiri Berca Group pada 1990. Saat ini menjadi konglomerat bisnis perkayuan dan memproduksi sepatu merek Nike.

17. Husein Djojonegoro mengelola perusahaan barang konsumsi ABC dan sekarang memproduksi 100 jenis barang.

18.Chairul Tanjung adalah pendiri Para Group, perusahan holding di bidang jasa finansial, penyiaran, properti, dan energi.

19. Hadi Surya memimpin perusahaan Berlian Laju Tanker, perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia yang memiliki 50 kapal.

20. Tan Kian menjadi salah satu saja properti. Menguasai perusahaan Dua Mutiara, serta salah satu pemilik Hotel Marriott dan hotel Ritz Carlton di Jakarta.

24. Kartini Muljadi dan Dian Paramita Tamzil mengambil alih perusahaan obat Tempo Scan Pacific pada 1982. Pada 1994 perusahaan itu menawarkan sahamnya kepada publik.

25. Harjo Sutanto bersama Johannes Katuari mendirikan perusahaan Wings Group. Diperkirakan, keluarga itu memiliki 25% saham pada kelompok usaha barang konsumsi dan jaringan distribusinya.

26. Soegiharto Sosrodjojo bersama tiga saudaranya mengelola perusahaan Sosro Group, produsen Teh Botol Sosro, minuman ringan dalam kemasan yang secara langsung bersaing dengan produk Coke.

27. Tan Siong Kie mendirikan perusahaan Rodamas Group pada 1960 untuk mendistribusikan komponen elektronik, alat pendingin dan bahan kimia kalangan industri. Saat ini perusahaannya bergerak di sektor perbankan, makanan, dan penyedap masakan. Tinggal di Singapura.

28. Aksa Mahmud, 30 tahun lalu menjadi dealer Mitsubishi di Sulawesi Selatan. Saat ini mengelola Bosowa Investama yang bergerak di bidang energi dan infrastruktur. Ia adalah saudara ipar mantan Wapres Jusuf Kalla.

29. Soetjipto Nagaria berawal sebagai pialang properti. Pada 1975 dia mendirikan perusahaan pengembang Summarecon Agung.

30. Ciputra merupakan pionir usaha real estate terkemuka. Saat ini dia membangun real estate di Jakarta, Surabaya, dan Hanoi (Vietnam).

31. Kris Wiluan menyuplai pipa untuk pembangunan di Singapura dan kawasan sekitar Pulau Batam pada dasawarsa 1970-an. Mendirikan area pabrik di Pulau Batam pada 1979, semakin berkembang usahanya ketika daerah itu dijadikan sebagai pusat industri. Saat ini dia menggeluti bisnis turisme, transportasi dan properti.

32. Djuhar Sutanto adalah mitra bisnis rahasia Liem Sioe Liong di Salim Group. Bersama putranya, Tedy, ia memimpin perusahaan First Pacific.

33. Husein Sutjiadi mengawali bisnisnya sebagai pedagang coklat. Ia membeli 26% saham Davomas pada 1990.

34. Boenjamin Setiawan adalah pendiri Kalbe Farma pada 1966. Desember 2005, Kalbe merger dengan Enseval dan Dankos.

35. Tommy Winata adalah pemilik Bank Arta Graha serta perusahaan properti Agung Sedayu.

36. Jusuf Kalla sebelum menjadi birokrat adalah pemilik grup usaha Haji Kalla, perusahaan perdagangan, properti, dan telekomunikasi.

37. Soedarpo Sastrotomo mengawali bisnisnya sebagai agen perkapalan kini menjadi pemilik PT Samudera Indonesia.

38. Alim Markus mendirikan Maspion Group pada 1962 untuk membuat alat rumah tangga. Kini mempekerjakan 30 ribu orang.

39. Jakob Oetama adalah pendiri harian Kompas, juga memiliki jaringan hotel dan toko buku.

40. Tjandra Kusuma adalah pendiri Mulia Group, yang bergerak di usaha properti dan industri keramik.

No comments:

Post a Comment